Makanan manis, seperti cokelat, es krim, kue, dan
sebagainya, tentunya sangat menggugah selera, terutama saat perut sedang
lapar. Namun, terbiasa mengonsumsi makanan manis, selain bisa membuat
lingkar pinggang membesar, juga dapat membuat Anda merasa sedih. Mengapa
demikian?
Sebuah studi di Amerika Serikat menunjukkan bahwa sukses meredam
keinginan untuk mengonsumsi makanan manis membuat hati lebih bahagia.
Sebanyak 414 responden dilibatkan dalam studi yang berlokasi di
University of Chicago ini. Beberapa di antara mereka diminta menahan
selera untuk mengudap sajian bercitarasa manis. Hasilnya, tingkat
pengendalian diri dan kepuasan hidup seseorang terkait erat dengan
keinginan untuk mengonsumsi makanan manis.
Menurut profesor pemasaran di University of Minnesota, Kathleen Vohs,
orang yang memiliki kontrol pada keinginan terutama nafsu makan
disinyalir memiliki pengaturan diri yang tangguh dan ini bisa
menghasilkan perasaan bahagia.
“Secara tidak langsung, kemampuan pengendalian diri ini berujung
pada kontrol isu seputar masalah dan konflik,” ujarnya mengenai hasil
penelitian yang dipublikasikan di Journal of Personality tersebut.
Lebih lanjut, penelitian mengatakan bahwa nafsu terhadap makanan dan
kudapan manis, bukan karena benar-benar lapar, melainkan keinginan dan
paksaan sesaat saja. Umumnya, ketika keinginan tersebut dipenuhi,
seseorang (terutama wanita) akan merasa sedih dan berujung pada
penyesalan.
Dengan menahan diri untuk tidak menyantap makanan manis yang sangat
diinginkannya, seseorang akan lebih mudah membuat pilihan tepat. Adapun
mereka yang tak tahan godaan dan terlena menikmati makanan manis akan
merasa tertekan akibat pikiran dan perasaan bersalah, yang berujung pada
penyesalan. (kompas, red)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar